Total Tayangan Halaman

Rabu, 16 November 2011

Kebaikan Dunia


فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ
. Maka di antara manusia ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.(AL Baqarah 200)
[126]. Adalah menjadi kebiasaan orang-orang Arab Jahiliyah setelah menunaikan haji lalu bermegah-megahan tentang kebesaran nenek moyangnya. Setelah ayat ini diturunkan maka memegah-megahkan nenek moyangnya itu diganti dengan dzikir kepada Allah.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang-orang Jahiliyyah wuquf di musim pasar. Sebagian dari mereka selalu membangga-banggakan nenek moyangnya yang telah membagi-bagi makanan, meringankan beban, serta membayarkan diat (denda orang lain). Dengan kata lain, di saat wuquf itu, mereka menyebut-nyebut apa yang pernah dilakukan oleh nenek moyangnya. Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 200) sampai: asyadda dzikira, sebagai petunjuk apa yang harus dilakukan di saat Wuquf.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.)

Menurut riwayat lain, orang-orang di masa itu apabila telah melakukan manasik, berdiri di sisi jumrah menyebut-nyebut jasa-jasa nenek moyang di zaman jahiliyyah. Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 200) sebagai petunjuk apa yang harus dilakukan di sisi Jumrah.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.)

Menurut riwayat lain, salah satu suku bangsa Arab sesampainya ke tempat wuquf berdoa: "Ya Allah, semoga Allah menjadikan tahun ini tahun yang banyak hujannya, tahun makmur yang membawa kemajuan dan kebaikan. Mereka tidak menyebut-nyebut urusan akhirat sama sekali. Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas sampai akhir ayat (S. 2: 200) sebagai petunjuk bagaimana seharusnya berdoa. Setelah itu kaum Musli
min berdoa sesuai petunjuk dalam al-Qur'an (S. 2: 201) yang kemudian ditegaskan oleh Allah SWT dengan firman-Nya ayat berikutnya (S. 2: 202).

(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Doa ini meliputi berbagai kebaikan di dunia dan menjauhkan segala kejahatan. Kebaikan di dunia mencakup segala permintaan yang bersifat duniawi, berupa kesehatan, rumah yang luas, istri yang cantik, rizki yang melimpah, ilmu yang bermamfaat , amal shalih, kendaraan yang nyaman, pujian, dan sebagainya .
Sedangkan mengenai kebaikan di akhirat, maka yang tertinggi adalah masuk surga dan segala cakupannya berupa rasa aman dari ketakutan yang sangat dahsyat, kemudahan hisab, dll.
Al QasimAbu Abdurrahman mengatakan, barang siapadianugerahi hati yang suka bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir, dan diri yang sabar berarti ia telah diberikan kebaikan di dunia dan akhirat.
Rasulullah pernah menjengut seorang muslim yang sudah sangat lemah, seperti anak burung, lalu beliau bertanya kepadanya , apakah engkau berdoa kepada Allah atau memohon sesuatu kepadaNya , ia menjawab iya , Aku mengucapkan . Ya Allah jika engkau menetapkan siksaan kepadaku di akhirat timpakan saja lebih awal DI DUNIA, Maka Rasulullah bersabda ;subehanal lah . engkau tidak akan kuat atau mampu menerimanya. Mengapa engkau tidak mengucapkan Ya Rabbii berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah kami dari api neraka,maka iapun memanjatkaqn doa tersebut kepada Alloh dan Allohpun menyembuhkannya
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". (Al baqarah 201)
Potret manusia ada 4 golomgan
1. Celaka di dunia lebih-lebih di akhirat
2. Sensara di dunia tapi bahagia di akhirat
3. Bahagia di dunia sekaligus bahagia di akhirat
4. Bahagia di dunia tapi celaka di akhirat.
Silakan masing-masing kita menilai diri kita masing – masing kira-kira kita termasuk kategori di mana .
Ada pernah riwayat di mana Allah yang maha Mengetahui memerintahkan malaikatnya untuk mencari orang yang selama hidupnya tidak pernah senang lalu dicelupkan kedalam neraka sekecap kemudian ditanyakan kepadanya apakah anda selama hidup di dunia pernah menderita, lalu ia menjawab saya tidak pernah menderita.Selanjutnya Alah menyuruh malaikat mencari orang yang selama hidupnya tidak pernah menderita lalu dicelupkan masuk ke dalam neraka sekecap lalu ditanyakan kepadanya apakah anda pernah merasakan kesenangan waktu hidup di dunia , di jawab tidak.
Maka selaku orang beriman tidak ada jalan untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia selain mengikuti petunjuk Allah SWT, yaitu dengan-
1. Membenarkan pemberitaannya
2. Berusaha sekuat tenaga untuk menolak dan melawan segala keraguan yang dibisikkan setan-setan dari jenis jin dan manusia .
3. Menaati perintah-Nya
4. Melawan hawa nafsu yang menghalangi seorang hamba dalammenyempurnakan ketaatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar