Total Tayangan Halaman

Selasa, 22 November 2011

kHOTBAH


MENGGAPAI KEBAHAGIAAN SEJATI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله،
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ،  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ، 
أما بعد ...
فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي  هدي محمد صلي الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Ahamdulillah, kita bersyukur kepada Alloh swt. Karena pada pagi hari ini kita dikarunai Allah SWT kesempatan untuk menyambut hari raya idul Adha, setelah kaum muslimin sedunia melakukan wukuf di Padang Arofah  dan setelah umat Islam melaksanakan puasa sunnah mulai tanggan 1 sampai 9 Dzulhijjah, khususnya  tanggal 8 dan 9 yaitu hari Tarwiyah dan Arofah.
Bersyukur karena kembali mendapatkan satu kesempatan untuk ruku’ dan sujud. Untuk memuji, mensucikan dan mengagungkan Allah. Kesempatan untuk beristighfar dan bertaubat kepada Allah. Untuk membuktikan bahwa kita selalu siap untuk berkurban di jalan Allah. Kesempatan untuk beramal shaleh dan memperbaiki catatan pertanggungjawaban kita di sisi Allah.
Kita harus mensyukuri dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya, sebab mungkin inilah kebaikan terakhir yang kita kerjakan di dunia ini. Mungkin setelah ini tiada lagi saat untuk ruku’ dan sujud. Tiada lagi waktu untuk tasbih, tahmid dan takbir untuk kita. Tiada lagi kesempatan untuk beristighfar dan bertaubat. Tiada lagi kurban.
Karena yang ada adalah saatnya bagi kita untuk memenuhi panggilan Allah, menyerah di hadapan sang penghancur segala kenikmatan; yaitu kematian. Dan kematian itu sungguh sangat dekat. Lebih dekat dari yang dapat kita bayangkan.
Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
Manusia yang bermacam-macam rupa, warna, bahasa, bangsa dan agama mempunyai satu kesatuan ( kesamaan), yaitu kesamaan tujuan hidup. Mereka yang bermacam-macam pekerjaan, profesi dan tingkat pendidikan itu, ternyata yang mereka cari hanya satu yaitu ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan.
Ketahuilah, bahwa manusia itu tidak akan mencapai kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat kecuali melalui satu jalan, yaitu Al-Islam. Baginda Rasulullah SAW bersabda :
  قََدْ اَفْلَحَ مَنْ اَاسْلامَ وَرُذِقُ كَفَا فاَ وَقَنَعهُ بِمَا اتاهُ
“ Sunggu beruntunglah orang-orang berserah diri (masuk Islam), diberi rezki yang cukup, dan diberikan perasaan puas oleh Alloh (qana’ah) atas apa yang telah dia berikan kepadanya.”  (H.R. Ahmad dan Muslim)
Dalam riwayat yang lain Nabi SAW bersabda :
قََدْ اَفْلَحَ مَنْ هُدِيَ اِلََى الاِسْلامِ وَرُذِقَ اْلكَفَا فَ وَقِنعَ بِهِ
“ Sunggu beruntung orang yang orang yang mendapat petunjuk ke dalam Islam, dan hidup berkecukupan, serta merasah puas atas pemberian Alloh (qana’ah) .” (HR. Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
Idul Adha adalah saat untuk merenungkan hikmah-hikmah ilahiyah di balik kisah perjalanan hidup dan pengorbanan tiada henti  seorang Ibrahim.
Hikmah dari perjalanan Nabi Ibrahim alaihissalam adalah bahwa asas utama dan pilar terpenting kehidupan ini adalah Tauhid.
 Itulah sebabnya, seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah semuanya membawa misi yang sama, yaitu misi Tauhid. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Kami mengutus sebelum engkau (Muhammad) seorang rasul melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain AKU (ALLAH), karena itu sembahlah AKU.” (al-Anbiya’:25)
Karena itu, Ibrahim alaihissalam sejak awal perjalanan hidupnya telah mengajarkan pada kita betapa pentingnya Tauhid dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun sosial. Semangatnya untuk menghadirkan ketentraman, kebaikan dan kedamaian di tengah masyarakatnya-lah yang mendorong Ibrahim alaihissalam untuk berjuang dan berkorban menegakkan Tauhid, serta memberantas kesyirikan. Untuk menegakkan Tauhid yang merupakan landasan utama kemuliaan pribadi dan masyarakat.
Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
Sesungguhnya kebahagiaan itu tidak dipero;eh dengan mengumbar hawa nafsu , memuaskan syahwat dan menumpuk harta. Akan tetapi kebagiaan itu diperoleh dengan himmah ( gairah hidup), pola pikir dan pola hidup yang Islami.
Allah SWT menegaskan bahwa kebahagiaan sejati itu hanya diperoleh melalui iman dan taqwa dalam firmannya :
من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة ولنجزينهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون
“Barang siapa yang mengerjakan amal shalih , baik laki-laki maupun perempuan , dalam keadaan beriman , maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik , dan sesungguhnya akan  kami beri mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An-Nahl : 97)
Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
Dalam rangka menggapai kebahagiaan sejati Islam mengajarkan kepada kita beberapa hal, yaitu :
Pertama : carilah kehidupan akhirat , tetapi jangan lupa  kehidupan duniamu. Jadi bukan  : Carilah kehidupan duniamu tetapi jangan melupakan akhirat.  Allah SWT , Berfirman Q.S. AL-Qashash : 77)
وابتغ فيما آتاك الله الدار الآخرة ولا تنس نصيبك من الدنيا وأحسن كما أحسن الله إليك ولا تبغ الفساد في الأرض إن الله لا يحب المفسدين
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
Ma’asyiral muslimin jama’ah Id yang dimuliakan Alloh.
Kedua : Untuk mendapatka akhirat harus berani mengorbangkan dunia.
Bukan sebaliknya : Untuk mendapatkan dunia kita harus mengorbangkan akhirat , alias dengan melanggar syariat Islam.
Ingatlah kisah nabi Ibrahim AS. Ketika diperintah Allah untuk menyembelih puteranya Ismail AS.
·        Adakah sesuatu yang paling dicintai manusia selain dari darah daginnya sendiri ?
·        adakah anak yang paling dicintai selain anak satu-satunya yang ia miliki ?
·        adakah anak tunggal yang paling dicintai selain anak yang sudah lama dinanti-nanti  kehadirannya serta diidam- idamkan, dan lahir ketika orang tua sudah lanjut usia ?.
·        Adakah anak tunggal seperti tersebut di atas yang paling dicintai selain anak yang tampan, pintar dan berbakti?.
·        Tidak ada. Semua itu hanya pada diri Ismail as dan nabi Ibrahim.

Namun demikian
·        Adakah semua itu lebih berharga dari pada ridha Allah.
·        Adakah kebagiaan duniawi tersebut lebih berharga dari kebahagiaan ukhrawi?.
·        Adakah itu semua membuat Nabi Ibrahim bimbang dan membangkang?.
Oh … tidak. Ternyata tidak. Demi mendapatkan ridha Allah beliau rela mengorbangkan anak satu-satunya yang jebih berharga dari nyawanya sendiri. Bahkan tidak hanya itu, beliau sendiri yang akan menggenggam pedang dan menyembelihnya. Subehanallah …. Seandainya bukan karena iman yang benar dan kokoh, tentu tidak akan sanggup berbuat demikian.
  Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
Dimanakah diri kita dari kisah Nabi Ibrahim As. Ini ? Relakah kita, atau pernahkah kita mengorbangkan harta, raga atau jiwa untuk membela agama Allah dan untuk mencari ridha allah ?. ataukah justru sebaliknya, guna mendapatkan sejumlah uang kita rela melupakan Allah , rela meninggalkan ibadah , rela meninggalkan halal haram , atau bahkan kita rela menjual agama kita dengan harga murah? Nauzhubillah…
Ketiga : Kita harus bersabar dalam beribadah, atau dalam menjalankan syariat    Islam.
Ingatlah ketika sang bapak yang dengan belas kasihnya menawarkan ; “ Wahai anakku , sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu, bagaimanakah pendapatmu ? Maka si anak yang shalih itu , yang berbakti kepada Allah dan orang tuanya dengan tegar, sabar dan tawakkal menjawab : “ Wahai ayah, kalau itu memang perintah Allah maka lakukanlah, Insya Allah saya akan bersabar. ( Q.S. ash-Shafaat : 102)
            Subehanallah Bapak dan anak sama-sama hebat, tunduk dan patuh  kepada Allah dengan sabar… !
            Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
            Ya Allah …. Sesungguhnya kami  ini termasuk orang-orang yang zhalim…. Jangankan diancam untuk dibunuh, diancam untuk dikurangi gaji saja kita sudah rela meninggalkan sholat, berkhianat kepada Allah. Kita ini benar-benar zhalim…., jangan diancam tidak ada ancaman dari siapa pun kita rela meninggalkan sholat, dan muslimah rela untuk melepas jilbabnya.. Ancaman Allah tidak pernah kita hiraukan, justru kita remehkan. Berbagai musibah sudah sering kita saksikan lewat media teve yang ada dirumah kita masing-masing, tetapi hati ini sudah terlanjur bebal sehingga tidak bisa kita  mengambil pelajaran (ibroh),  kita berjalan berlenggang seolah tanpa dosa dan beban.
Perhatikanlah prioritas-prioritas yang dipintakan Nabi Ibrahim kepada Allah untuk keturunannya! Jadikan mereka pelaku Tauhid. Dan jadikan mereka sebagai penegak shalat sejati.
Maka sungguh ironis jika kita lebih khawatir bila anak-anak kita tidak memiliki keterampilan dan keahlian hidup untuk masa depan duniawinya, namun tak pernah takut jika mereka tak punya “keterampilan” dan “keahlian hidup” untuk masa depan akhiratnya. Sungguh ironis jika kita mengalami stres luar biasa ketika anak kita mengikuti ujian perguruan tinggi atau penerimaan PNS, tapi kita tidak pernah stres membayangkan apakah anak kita akan lulus dalam ujian alam kubur dan pengadilan Allah di akhirat. Pernahkan kita mengkhawatirkan apakah anak-anak kita akan masuk surga kelak?.
Karena itu, belajarlah selalu dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Dengan Tauhid dan ibadah yang benar kepada Allah, anak-anak kita akan tumbuh menjadi manusia yang kuat dan pemberani. Mereka akan tumbuh dalam keyakinan bahwa tidak ada satu makhluk pun yang akan mati kecuali setelah ia menerima semua rezki yang ditakdirkan Allah untuknya. Mereka akan tumbuh dengan keyakinan bahwa rezki Allah tidak bergantung pada gelar akademik dan pekerjaan pada instansi tertentu. Rezki Allah ada di seluruh penjuru bumi ini untuk mereka yang bekerja keras dan bertawakkal pada Allah.
Dengan Tauhid dan pembinaan keislaman yang benar, insya Allah dengan izin Allah, anak-anak kita akan terbentengi dari pengaruh-pengaruh negatif yang semakin menggila di zaman ini dan zaman mendatang. Dan yang tak kalah pentingnya, dengan Tauhid dan tarbiyah keislaman yang benar, mereka insya Allah akan menjadi pejuang-pejuang perbaikan dan kebangkitan bagi umat dan bangsa ini. 

Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
Perlu kami sampaikan bahwa karena hari ini adalah Jumat maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberi keringanan bagi orang-orang yang telah melaksanakan sholat id dipagi hari ini dan memiliki kesibukan untuk tidak melaksanakan sholat Jumat dan menggantinya dengan sholat dzuhur meskipun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya tetap melaksanakan sholat Jumat.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه،عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ قَدْ اجْتَمَعَ فِي يَوْمِكُمْ هَذَا عِيدَانِ فَمَنْ شَاءَ أَجْزَأَهُ مِنْ الْجُمُعَةِ وَإِنَّا مُجَمِّعُونَ
“Telah berkumpul dihari ini dua hari Raya, maka barang siapa yang ingin boleh ia tidak melaksanakan sholat Jumat namun kami (Nabi dan para sahabat)tetap sholat Jum’at” (HR. Abu Daud).
Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd
Akhirnya, di penghujung khutbah ini, marilah kita mengikhlaskan hati, memasrahkan jiwa, dan menyerahkan seluruh diri ini untuk memohon dan berdoa kepada Allah Azza wa Jalla. Semoga doa dan munajat kita pagi hari ini menjadi satu di antara doa-doa kita yang diterima oleh Allah Azza wa Jalla.
الهم صل على  محمد وعل الى محم كم صايت على ابرهم وعلى الى ابراهم
Rabbana, untuk kesekian kalinya kami menghadap-Mu, memohon ampunan-Mu, meminta belas kasih-Mu yang maha luas. Ya Allah, dosa kami begitu berlimpah. Rasanya tiada hari yang terlalui tanpa kedurhakaan pada-Mu. Dosa-dosa kami sudah terlalu banyak. Jika Engkau tak mengampuni kami, maka siapakah lagi yang akan mengampuni dan menutupinya selain Engkau ya Allah, Sang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun. Maka ampunilah, ampunilah, ampunilah diri-diri ini, ya Allah.
Rabbana, Engkau pun pasti Maha mengetahui betapa banyak kedurhakaan kami kepada kedua orangtua kami. Betapa banyak hak mereka yang tak sempat kami tunaikan. Ya Allah, kami sungguh-sungguh memohon ampunilah kedurhakaan kami kepada mereka. Limpahkanlah rahmat-Mu tak henti-hentinya untuk mereka. Ampuni segala kekurangan mereka sebagai hamba-Mu. Dan pertemukan kami dengan mereka di dalam limpahan nikmat surga-Mu.  
Rabbana, Engkaulah yang Maha Mengetahui kapan hidup kami akan berakhir. Jika kelak Engkau menakdirkan usia ini berakhir, maka karuniakanlah husnul khatimah kepada kami, ya Allah. Berilah kami kesempatan untuk menutup kehidupan kami di dunia ini dengan kalimat Tauhid-Mu nan suci: La ilaha illaLlah.
Rabbana, inilah doa dan munajat kami di hari yang mulia ini. Maka dengan semua Nama-Mu yang Maha Indah dan seluruh Sifat-Mu yang Maha Tinggi, kami mohon kabulkanlah munajat-munajat para hamba-Mu yang lemah dan tak berdaya ini.
Amin. Amin. Amin ya Rabbal ‘alamin.
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ,وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين


عبد الوارث على

Senin, 21 November 2011

PERENCANAAN KAPASITAS : USAHA DAN JASA


A. Pendahuluan

Dalam proses perencanaannya, sektor jasa mempunyai karakteristik yang relatif berbeda dibanding sektor manufaktur. Pada konsep modern, jasa ini dapat meluas dan mencakup pelanggan eksternal serta pelanggang internal perusahan. Perusahaan jasa harus berupaya meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Biaya yang terjadi pada organisasi jasa merupakan biaya tetap dalam jangka pendek. Variabel kunci untuk organisasi jasa adalah seberapa besar kapasitas yang dipunyai oleh perusahaan jasa untuk dibandingkan dengan permintaan akan jasa yang ada. Makalah ini akan membahas mengenai perencanaan kapasitas yang meliputi srategi kapasitas layanan dan penyediaan kapasitas layanan jasa spesifik yang dikhususkan pada organisasi jasa profesional, rumah sakit, organisasi pemerintah dan nirlaba (yayasan).

B. Strategi Penyediaan Kapasitas Layanan

Proses desain atau perancangan sistem penyediaan layanan jasa merupakan suatu proses kreatif yang diawali dengan menyusun tujuan jasa. Dari tujuan itu baru diidentifikasikan dan dianalisis semua alternatif yang dapat digunakan mewujudkannya. Kemudian dilakukan seleksi dan pemilihan alternatif yang paling sesuai. Umumnya desain sistem penyediaan layanan jasa mencakup aspek lokasi fasilitas, tata letak fasilitas, desain pekerjaan, keterlibatan pelanggan, pemilihan peralatan, dan kapasitas jasa. Pada prinsipnya proses desain jasa merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus. Apabila sudah diimplementasikan, maka segala macam modifikasi dapat saja dilakukan dalam rangka menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi.

1. Unsur-unsur Desain Jasa

Sebelum seseorang membangun rumah, tentu ditentukan lebih dahulu spesifikasi dan rancangan bentuk rumah yang diharapkan dibuat. Hal yang sama berlaku pula dalam jasa, dimana dibutuhkan adanya cetak biru jasa (service blueprint). Cetak biru jasa merupakan suatu gambar atau peta yang secara akurat menggambarkan sistem jasa sehingga setiap orang yang berbeda yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut dapat memahami dan melaksanakannya secara obyektif, terlepas dari apapun peranan maupun sudut pandang individualnya (Zeithaml dan Bitner, 1996). Jadi, didalam cetak biru jasa terdapat segala unsur aktivitas, langkah-langkah dan interaksi secara visual yang menyangkut ‘siapa melakukan, apa, untuk/dengan siapa, berapa sering, dan dalam kondisi seperti apa’ (Kingmann-Broundage dalam Mudie dan Cottam, 1993).



Beberapa hal yang membedakan sektor manufaktur dan sektor jasa

1. Tidak adanya persediaan penyangga.

Persediaan pada perusahaan manufaktur dimaksudkan untuk menjamin kontinuitas produksi, serta untuk menjamin produk jadi selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh konsumen. Namun karakteristik persediaan ini tidak ditemukan dalam industri jasa. Perusahaan jasa harus berupaya meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Biaya yang terjadi pada organisasi jasa merupakan biaya tetap dalam jangka pendek. Variabel kunci untuk organisasi jasa adalah seberapa besar kapasitas yang dipunyai oleh perusahaan jasa untuk dibandingkan dengan permintaan akan jasa yang ada.

2. Kesulitan dalam pengawasan kualitas

Perusahaan manufaktur bisa memeriksa produknya sebelum dikirimkan ke pelanggan, dan kualitas barang yang dikirim bisa diukur secara kasat mata atau dengan instrument tertentu. Sedangkan perusahaan jasa tidak bisa melakukan hal yang sama seperti barang. Penilaian atas kualitas jasa terjadi pada saat jasa itu diberikan dan seringkali subyektif.

3. Penggunaan tenaga kerja yang intensif

Perusahaan manufaktur menambah peralatan dan otomasi alat produksinya dengan maksud menggantikan tenaga kerja dan mengurangi biaya.perusahaan jasa tidak melakukan itu, tetapi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan

4. Organisasi dengan multi unit

Beberapa organisasi jasa mengoperasikan beberapa unit di lokasi yang berbeda yang masing-masing relatif kecil. Karena unit-unit tersebut berbeda dalam menyediakan pelayanan, perhatian khusus diperlukan untuk memperbandingkan kinerja masing-masing unit. Teknik seperti menyesuaikan perbedaan seperti ini disebut data envelopment analysis. Teknik ini mengidentifikasi unit yang paling efisien dengan menggunakan metode statistic atas berbagai perbedaan yang diizinkan.

Ada sebelas unsur pokok yang perlu dipertimbangkan dalam desain jasa (Mudie dan Cottam,1993), yaitu:

1) Kontak pelanggan

a) Seberapa sering pelanggan akan mengalami kontak jasa dengan jasa perusahaan ?

b) Bagaimana sifat kontak tersebut ?

2) Bauran jasa

a) Jenis apa saja yang disediakan dalam segi ‘keluasan’ (width) dan ‘panjang’ (length) ?

3) Lokasi asumsi jasa

a) Apakah pelanggan datang kelokasi fasilitas jasa (seperti salon, sekolah) atau jasa perusahaan yang mendatangi pelanggan (katering, jasa pertamanan) ?

4) Desain fasilitas dan aksesori jasa

a) Bagaimana keadaan aspek-aspek fasilitas jasa, seperti tata letak, warna, perabot, dan sebagainya ?

b) Apa saja yang harus dilakukan berkaitan dengan karyawan (seragamnya), kendaraan (warna dan logo), dan komunikasi nonpersonel (kop surat, brosur, dan sebagainya) ?

5) Teknologi

Bagaimana keseimbangan antara teknologi dan sumber daya manusia dalam pelaksanaan pekerjaan karyawan dan pemanfaatan jasa oleh pelanggan ?

6) Karyawan

a) Berapa jumlah karyawan yang di butuhkan ?

b) Berapa resiko antara karyawan tetap dan paruh waktu ?

c) Berapa resiko antara karyawan back office dan front-office ?

d) Berapa jumlah penyedia yang dibutuhkan untuk mengawasi para karyawan front-office ?

e) Ketrampilan apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana cara memperolehnya ?

f) Seberapa jauh para karyawan perlu bersikap fleksibel ?

7) Struktur organisasi

a) Berapa lapis/jenjang manajemen yang dibutuhkan ?

b) Bagaimana mengorganisasikan fungsi-fungsi keuangan, operasi, sumberdaya manusia, dan pemasaran ?

8) Informasi

a) Informasi apa saja yang diperlukan demi pelaksanaan kerja perusahaan dan bagaimana cara memperolehnya ?

b) Bagaimana perusahaan menyimpan informasi yang diperolehnya ?

c) Seberapa besar aksesbilitas informasi yang ada dan siapa saja yang akan mengaksesnya ?

9) Manajemen permintaan dan penawaran

a) Sejauh mana perusahaan memahami pola dan tingkat permintaan ?

b) Strategi apasaja yang bisa diterapkan untuk mempengaruhi permintaan ?

c) Seberapa fleksibel kapasitas perusahaan untuk memenuhi fluktuasi permintaan, misalnya jadwal kerja, sistem reservasi ?

10) Prosedur

a) Apakah sebagian besar jasa akan distandarkan atau di customized ?

b) Seberapa kompleks jasa yang dihasilkan ?

11) Pengendalian

Sistem atau teknik apa yang akan digunakan untuk menjamin kelancaran operasi dan kualitas jasa ?



C. Penyediaan Kapsitas Layanan Jasa Spesifik

Beberapa organisasi jasa mengoperasikan beberapa unit di lokasi yang berbeda yang masing-masing relatif kecil. Karena unit-unit tersebut berbeda dalam menyediakan pelayanan, perhatian khusus diperlukan untuk memperbandingkan kinerja masing-masing unit. Teknik seperti menyesuaikan perbedaan seperti ini disebut data envelopment analysis. Teknik ini mengidentifikasi unit yang paling efisien dengan menggunakan metode statistik atas berbagai perbedaan yang diizinkan.



a. Organisasi Profesional

Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah organisasi litbang, lembaga hukum, rumah sakit, arsitek, konsultan,biro iklan usaha seni, dan olahraga dimana produknya merupakan jasa professional.

• Karakteristik khusus:

(1) Tujuan

Perusahaan profesional mempunyai relative sedikit asset yang dapat dilihat, asset utamnya adalah kemampuan professional stafnya, dimana nilai ini tidak tampak dalam laporan keuangan. Tujuan keuangan utamanya adalah menyediakan kompensasi yang sepadan pada para profesionalnya. Pada banyak organisasi, Tujuan yang hendak dicapai biasanya berkaitan dengan ukuran organisasi. Kecenderungan alamiah yang terjadi adalah ukuran sukses suatu organisasi biasanya juga dilihat dari besar kecilnya organisasi. Tujuan ini menunjukkan skala ekonomi dalam penggunaan berbagai usaha dari staf kantor pusat organisasi dan unit-unit pertanggunjawaban agar tidak kalah dalam persaingan.

(2). Profesional

Organisasi professional lebih banyak mengandalkan tenaga kerja, dan tenaga kerja dalam hal ini merupakan bentuk khusus. Professional biasanya cenderung tidak membebani keputusannya dari sudut pengaruh keuangannya, mereka ingin mengerjakan sebaik mungkin dengan mengabaikan biayanya. Karena profesional merupakan sumber daya terpenting dalam suatu perusahaan.

(3). Ukuran Output

Output dari suatu organisasi profesional tidak bisa diukur dengan ukuran fisik, seperti unit, ton dan lain-lain. Output dalam hal ini adalah efektivitas kerja. Pendapatan yang diperoleh biasanya merupakan ukuran output pada sejumlah organisasi profesi, namun ukuran seperti ini lebih berhubungan pada jumlah jasa yang dilakukan, tidak berkaitan dengan mutu, walau kualitas yang jelek dalam jangka panjang akan mengurangi pendapatan. Pekerjaan yang dilakukan oleh banyak profesionaltidak repetitive atau berulang-ulang. Hal ini menyulitkan dalam perencanaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu tugas, dan juga penilaian atas kinerja yang telah dilakukan. Beberapa pekerjaan biasanya repetitive, misalnya mencatat kontrak penjualan dan membuat draft tugas.

b. Ukuran Kecil

Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hukum, akuntan, organisasi professional biasanya relative kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer puncak pada organisasi seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi pegawainya secara langsung dan pendekatan pribadi saja. Sehingga, kebutuhan untuk sistem pengendalian manajemen tidaklah merupakan hal yang mendesak.

5. Pemasaran

Pada perusahaan manufaktur, pemilihannya jelas antara kegiatan produksi dan pemasaran. Pada organisasi profesi pemilihan tersebut tidak ada. Pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan inti pada semua organisasi.



2. Organisasi Perawatan Kesehatan



Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah rumah sakit,klinik, rumah sakit bersalin, laboratorium kesehatan, dan organisasi sejenis lainnya. Pada dasarnya ciri-ciri organisasi seperti ini merupakan organisasi nirlaba, tapi banyak juga diantaranya yang merupakan perusahaan yang berorientasi laba.

• Ciri-ciri khusus:

a. Kesulitan dalam masalah social

Masyarakat sering dihadapkan dengan pelayanan rumah sakit yang tidak bagus, tingginya tarif rumah sakit, tingginya obat dan masalah-masalah lainnya. Dilain sisi jumlah orang sakit terus bertambah karena kemajuan pengobatan memperpanjang harapan hidup manusia, yang pada gilirannya membutuhkan perawatan. Pihak yang menyediakan layanan kesehatan sebenarnya sadar akan masalah ini, namun diperlukan mekanisme tertentu yang tidak saling merugikan antara penyedia dan pemakai perawatan kesehatan.

b. Perubahan penyedia jasa perawatan kesehatan

Dengan meningkatnya biaya perawatan kesehatan, perubahan signifikan terjadi dalam hal pelayanan perawatan, yang dulunya dilakukan oleh beberapa penyedia perawatan kesehatan. Banyak jasa yang sebelumnya dilakukan oleh rumah sakit,sekarang cukup dilakukan oleh klinik tertentu saja.

c. Profesional

Pengaruh pengendalian manajemen pada professional ini sama dengan yang terjadi pada organisasi profesional lainnya. Loyalitas mereka biasanya lebih mengarah pada profesi, tidak pada organisasi.manajer bagian pada dasarnya merupakan seorang professional yang melakukan fungsi manajemennya hanya pada paruh waktu.

d. Pentingnya pengendalian mutu

Industri kesehatan banyak berkaitan dengan kehidupan manusia, sehingga kualitas jasa yang diberikan harus benar-benar diperhatikan. Pada periode tertentu diperlukan pengkajian ulang tentang prosedur operasi atau pembedahan, pengkajian ulang terhadap dokter pribadi.



3. Organisasi Nirlaba

Organisasi nirlaba menurut definisi hukumnya merupakan organisasi yang tidak bisa mengalihkan aktiva, pendapatan, atau keuntungannya kepada anggota, pegawai atau direktur oeganisasi tersebut.Tetapi dalam hal ini, organisasi tentu saja bisa memberi semacam kompensasi atas jasa ataupun barang yang diberikan oleh pegawai maupun anggota organisasi tersebut. Definisi ini juga tidak berarti organisasi dilarang memperoleh pendapatan yang diperhitungkan sebagai labanya. Yang dilarang adalah distribusi laba tersebut. Organisasi nirlaba memerlukan laba yang tinggi untuk menyediakan modal kerja dan sebagai penjagaan di masa paceklik perolehan dana.

• Ciri-ciri khusus :

1. Tidak ada ukuran dana

Tujuan utama dari kebanyakan usaha adalah memperoleh laba yang memuaskan bagi pemiliknya. Laba dalam hal ini merupakan ukuran prestasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dan ukuran seperti ini tidak kita jumpai pada organisasi nirlaba. Ketiadaan ukuran kuantitas dalam penghargaan kinerja manajemen merupakan masalah yang serius bagi penerapan pengendalian manajemen pada organisasi nirlaba. Laporan keuangan merupakan laporan yang sangat bermanfaat pada organisasi nirlaba, sama seperti pada dunia usaha. Walaupun kinerja keuangan tidak merupakantujuan dominan pada orgaisasi nirlaba, tapi tujuan seperti ini tetap perlu karena tanpa pendapatan yang sedikit melebihi biaya sulit bagi suatu organisasi nirlaba untuk bertahan hidup.

2. Kontribusi modal

Hanya sedikit perbedaan utama pada pencatatan transaksi akuntansi pada unit usaha dan organisasi nirlaba, yakni yang berkaitan dengan modal pada neraca. Sedangkan persamaannya adalah baik organisasi laba maupun nirlaba menyatakan peningkatan modal jika terjadi peningkatan pendapatan labanya. Ada dua kategori kontribusi modal yaitu dalam bentuk bangunan dan sumbangan. Penerimaan kontribusi aktiva modal tidak merupakan pendapatan. Organisasi nirlaba mempunyai dua bentuk laporan keuangan, bentuk pertama berkaitan dengan kegiatan operasional dan termasuk di dalamnya adalah laporan operasional, neraca, dan laporan cash flow, semuanya sama seperti yang ditemui di dunia usaha umumnya. Bentuk kedua berkaitan dengan kontribusi modal, dan lapran ini berisikan laporan kontribusi modal inflow dan outflow selama satu periode dan neraca yang melaporkan kontribusi aktiva modal dan yang berkaitan dengan hutang dan modal.

3. Akuntansi dana

Banyak organisasi nirlaba menggunakan pencatatan system akuntansinya dengan cara akuntansi dana. Rekening disimpan terpisah untuk beberapa dana yang masing-masing seimbang dengan sendirinya.

4. Aturan

Organisasi nirlaba biasanya diatur dan diawasi oleh dewan penyantun (trustee). Biasanya dewan ini tidak mampu mengidentifikasi masalah sebenarnya. Untuk itulah diperlukan dewan yang mengatur secara kuat dan bekerja secara efektif.

• Sistem Pengendalian Manajemen

1. Penentuan harga pokok

Kebanyakan organisasi nirlaba tidak memperhatikan dengan serius tentang kebijakan harga. Harga atas jasa biasanya ditetapkan dengan system biaya penuh (full cost system). Prinsip ini diterapkan pada jasa-jasa yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Pada umunya pengendalian manajeman ditetapkan apabila harganya telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum ditetapkannya kinerja atas jasa yang diberikan.

2. Penyusunan anggaran dan perencanaan strategi

Pada organisasi nirlaba yang harus memutuskan alokasi sumber daya yang terbatas secara bijaksana, perencanaan strategi lebih penting dan lebih banyak memakan waktu dari pada jenis usahanya itu sendiri. Alat pengendalian manajemen yang paling penting dalam organisasi seperti ini adalah berkaitan dengan aktivitas keuangan organisasi yakni anggaran (baik itu pendapatan maupun pengeluaran.)

3. Operasi dan evaluasi

Pada kebanyakan organisasi nirlaba, tidak ada cara untuk mengetahui biaya operasional yang optimum. Banyak organisasi mengalami kesulitan untuk memperoleh dana terutama dari sumber pemerintah. Hal ini membawa konsekuensi makin diperlukannya pengendalian manajemen



4. Organisasi Pemerintahan

Organisasi pemerintah merupakan organisasi jasa dan kegiatan semacam ini merupakan salah satu contoh organisasi nirlaba.

• Karakteristik Khusus :

1. Pengaruh politik

Pada organisasi pemerintah, keputusan dihasilkan melalui proses yang berjenjang dan sering disertai dengan konflik. Tekana politik seperti ini tidak dapat dihindarkan. Tekanan berupa konflik seperti ini biasanya tidak menghasilkan keputusan yang optimum.

2. Informasi publik

Pemerintah biasanya membatasi jumlah informasi yang sensitive dan kontreoversial yang mengalir melalui sistem pengendalian manajemen formal. Hal ini mengurangi efektivitas sistem.

3. Sikap yang mengutamakan pelanggan

Pada dasarnya perusahaan yang berorientasi laba maupun nirlaba didukung oleh pelanggannya dimana ia memperoleh penghasilan dari pelanggannya tersebut. Organisasi pemerintah juga didukung oleh masyarakat,mereka memperoleh penghasilan melalui masyarakat luas.

5. Peraturan pemerintah (Red tape)

Pemerintah telah mengumumkan sejumlah aturan dan regulasi. Beberapa aturan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja pemerinta

6. Kompensasi manajemen

Manajer dan profesional lainnya di organisasi pemerintah biasanya cenderung sedikit mendapatkan kompensasi dibandingkan yang diperolejh profesional lainnya di swasta. Kompensasi disini tidak hanya dalam bentuk materi, penghargaan atau yang lebih konkret kenaikan pangkat secara otomatis adalah beberapa contoh kompensasi yang dapat diberikan.

7. Akuntansi

Hingga saat ini sistem akuntansi yang dipakai pada organisasi pemerintah sudah kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Disini perlu dilakukan perombakan sistem akuntansi yang lebih mengacu pada kebutuhan saat ini.

• Sistem Pengendalian Manajemen

1. Penyusunan anggaran dan perencanaan strategis

Perencanaan strategis di organisasi pemerintahan merupakan faktor penting. Keputusan yang diambil biasanya juga melibatkan pertimbangan politik. Keputusan yang diambil biasanya dengan mempertimbangkan berbagai faktor tidak hanya faktor ekonomi tapi juga faktor lainnya.

2. Ukuran kerja

Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Biaya pada organisasi pemerintah dapat diukur sama akuratnya dengan yang di swasta. Pada organisasi pemerintah pendapatan tidak merupakan output. Karena tidak merupakan ukuran moneter, maka ukuran pendapatan disoini bisa dilihat dari kualifikasi yang dilakukan. Kualifikasi yang biasanya dilakukan adalah:

1. Ukuran Hasil (A Result Measure) adalah ukuran output yang menurut dugaan berhubungan dengan tujuan organisasi.

2. Ukuran Proses (A Proces Measure) adalah ukuran yang berkaitan dengan kegiatan yang dijalankan oleh pemerintah.

3. Indikator Sosial adalah ukuran yang lebih luas dimana output yang dihasilkan menunjukkan hasil kerja dari organisasi pemerintah tersebut.



8. Organisasi Usaha Dagang



Tidak seperti pada organisasi jasa, persediaan merupakan faktor penting pada perusahaan dagang. Sebenarnya kepala departemen pada organisasi seperti ini disebut “pembeli”, tidak hanya sekedar manajer, yang menunjukkan pentingnya fungsi pengadaan. Alat pengawasan yang prinsip adalah dimungkinkannya untuk membeli yakni jumlah maksimum yang boleh dibeli oleh pembeli kapan saja. Pengawasan modal kerja merupakan faktor penting dalam perusahaan dagang. Saat ini organisasi dagang dan organisasi swasta telah mengembangkan sistem informasi yang memungkinkan satu perusahaan membandingkan pendapatan, biaya dan elemen lainnya dengan perusahaan lainnya.







D. Kesimpulan

Perencanaan pada organisasi jasa berbeda bila dibandingkan dengan organisasi manufaktur. Hal ini disebabkan ketiadaan persediaan penyangga pada organisasi jasa, kesulitan mengukur kualitas, dan pada umumnya perusahaan jasa cenderung merupakan padat karya. System pengendalian manajemen pada organisasi jasa umumnya sama dengan system pengendalian manajemen pada organisasi dagang.

Organisasi jasa keuangan berbeda dalam dua hal dibandingkan perusahaan lainnya. Pertama, bahan bakunya adalah uang. Kedua, tingkat laba dari banyak transaksi tidak bisa diukur hingga bertahun-tahun setelah komitmen yang dilakukan. Yang utama, perusahaan akan mendapat laba jika pendapatan masa depan diperoleh dari pinjaman saat ini, investasi, dan premin asuransi yang melebihi biaya dana yang berkaitan dengan pendapatan ini. Masalah pengendalian manajemen lebih kompleks dalam investasi perbankan, perdagangan sekuritas, dan beberapa organisasi lainnya karena fakta bahwa laba ataupun rugi bisa dihasilkan dari satu transaksi tunggal

Minggu, 20 November 2011

PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI : USAHA MANUFAKTUR



PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI : USAHA MANUFAKTUR


A.   Pendahuluan
Seiring dengan meningkatnya persaingan diantara industri manufaktur dalam mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang maksimal tetapi dengan faktor produksi yang paling minimal. Persaingan ini menjadi sangat ketat disebabkan banyaknya industri yang sama sedangkan pangsa pasar terbatas atau konsumen yang cendrung itu-itu juga.
            Disamping ingin mencapai tujuan yang sama semua perusahaan berharap akan dapat berumur panjang dan selalu berkembang mencapai kemajuan yang paling maksimal. Oleh karena itu semua perusahan manufaktur dituntut selalu dapat memenuhi semua kebutuhan konsumen sesuai bidang usaha-usahanya masing-masing terutama dalam hal kualitas barang yang baik serta waktu penyelesaian   produksi dan pengiriman yang cepat.
            Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, persoalan manufaktur akan dihadapkan pada berbagai masalah salah satu diantaranya adalah  penentuan kapasitas  produksi dalam usaha manufaktur. Oleh karna itu dalam makalah ini akan di bahas tentang perencanaan kapasitas dan metode penentuan kapasitas pada usaha manufaktu.

B.   Perencanaan Kapasitas
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut sebagai Pegusaha (entrepreneur). Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku
Didalam suatu unit usaha dikenal adanya berbagai macam fungsi yang saling berkaitan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok yang selalu dijumpai yaitu :
1. Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen.
Keterkaitan ini dimulai dari identifikasi kebutuhan konsumen (jenis dan jumlahnya) maupun pelayanan dan pengantaran produk ketangan konsumen.
2. Keuangan (finance) yang bertanggung jawab atas perolehan dana guna pembiayaan aktivitas unit usaha serta pengelolaan dana secara ekonomis sehingga kelangsungan dan perkembangan unit usaha dapat dipertahankan.
3. Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan dipasarkan kepada konsumen. Matakala ini mencoba membahas tentang perencanaan kasitas dan metode perencanaan kapasitas.
Menurut Chase dan Aquilano (1955).Chase serta Russel Taylor (2000), kapasitas merupakan jumlah keluaran yang dapat dihasilkan oleh suatu sistem produksi dalam cakrawala waktu tertentu, yaitu selama satu tahun atau dalam beberapa tahun mendatang.
Kapasitas tenaga kerja  taylor (2000) membedakan strategi perencanaan kapasitas ke dalam tiga tipe, yaitu :
a.    Capacity lead strategy, suatu strategi pengembangan kapasitas yang bersifat agresif dan dimaksudkan untuk mengantisipasi pertumbuhan permintaan di masa yang akan datang.
b.    Capacity lag strategy, suatu strategi pengembangan kapasitas yang bersifat konservatif, peningkatan kapasitas dilakukan setelah terjadi peningkatan pasar. Strategi ini bermaksud untuk memaksimumkan maslahat ekonomi investasi, namun dapat saja berakibat jelek terhadap pelayanan kepada pelanggan.
c.    Average capacity strategy, strategi kapasitas rata-rata, suatu stratgi pengembangan kapasitas yang diselaraskan dengan rata-rata peningkatan estimasi permintaan.

Menurut Yamit (2003), perencanaan kapasitas produksi adalah jumlah maksimum output yang dapat diproduksi dalam satuan waktu tertentu. Contoh : bus mempunyai kapasitas kursi 40 sekali jalan, pabrik pupuk mempunyai kapasitas 100.000 kg sekali produksi Kapasitas produksi dikaitkan dengan kapasitas sumber daya yang dimiliki seperti :
Kapasitas tenaga kerja
Kapasitas mesin
Kapasitas bahan baku
Kapasitas modal
I. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek
Digunakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang bersifat mendadak di masa yang akan datang. Umumnya perusahaan tidak beroperasi secara penuh 24 jam dan 7 hari/minggu. Pada umumnya untuk usaha berskala kecil yang berproduksi berdasarkan pesanan, contoh : catering, penjahit dll. Menurut Krajewzki dan Ritzman dalam Yamit (2003), ada 5 cara yang dapat digunakan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi jangka pendek :
1.    Meningkatkan jumlah sumber daya :
a)    Penggunaan kerja lembur        
b)    Penambahan regu kerja
c)    Memberikan kesempatan kerja secara part-time
d)    Sub-kontrak
e)    Kontrak kerja
2. Memperbaiki penggunaan sumber daya :
a)    Mengatur regu kerja
b)    Menetapkan skedul
3. Memodifikasi produk :
a)    Menentukan standar produk
b)    Melakukan pengawasan kualitas
4. Memperbaiki permintaan :
a)    Melakukan perubahan harga
b)    Melakukan perubahan promosi
5. Tidak memenuhi permintaan : tidak mensuplai semua permintaan
II. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Dalam perencanaan kapasitas jangka panjang segala kemungkinan yang terjadi sudah dapat diperkirakan sebelumnya secara matang. Ada 2 strategi yang dapat ditempuh perusahaan :
a. Strategi Melihat dan Menunggu (Wait and See Strategy)
Strategi melihat dan menunggu (wait and see strategy) adalah strategi hati-hati karena kapasitas produksi akan dinaikkan apabila permintaan konsumen sudah naik.
b. Strategi Ekspansionis
Strategi ekspansionis adalah strategi melebihi produksi / di atas permintaan, sehingga diharapkan tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang menyebabkan peluang masuknya pesaing lain & menjamin pelayanan terbaik dengan tersedianya produk di pasaran.
Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang – barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb, namun pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Secara skematis sistem produksi dapat digambarkan sbb:
Gambar 1.: Skema Sistem Produksi
Ada sekurang – kurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, yaitu :
a. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga produktovitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa yang keluarannya berupa pelayanan
b. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan standarnya
c. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak dapat dielakkan
d. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.
Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan :
1)    Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.
2)    Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
3)    Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi.
Ditinjau dari kedatangan konsumen dan jumlah yang diminta, transformasi
produksi dapat dibedakan atas :
a.    Job shop, transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan relatif tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar sesuai dengan permintaan konsumen
b.    Flow shop, transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun tidak. Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar.
Flow shop dapat dibedakan atas :
1)    Flow line / batch
2)    Assembly line
3)    Continuous
c.    Project, adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu atau beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.

C.   Metode Perencanaan Kapasitas
            Dalam Yamit (2003), metode perencanaan kapasitas produksi terdiri dari Metode Break Even Point (BEP)
Metode BEP dapat digunakan untuk menentukan kapasitas produksi. BEP diartikan sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC) atau laba = 0.
Metode Linier Programing (LP) :
Metode Linier Programing (LP) merupakan teknik matematik dalam membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Metodel L inier Programing  dalam penentuan kapasitas produksi optimum menggunakan formulasi model matematik dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.    Tentukan variabel keputusan dan buat dalam notasi matematik.
b.    Tentukan fungsi tujuan yang ingin dicapai dengan memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya, adalah sama dengan biaya variabel perunit
c.    Tentukan fungsi kendala.
Model L inier Programing (LP) dapat digunakan 2 metode yaitu :
a.    Metode Grafik
b.    Metode Simplek