Total Tayangan Halaman

Minggu, 01 September 2013

Prestasi Belajar Matematika



            Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994 : 21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
            Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

            Menurut Slameto (1995: 2) bahwa prestasi  belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian prestasi  belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas prestasi  belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan menurut Nurkencana (1986: 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi  belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam prestasi  belajar.
                        Prestasi   belajar diperoleh dari hasil  belajar siswa yang  diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang biasanya disebut tes hasil prestasi  belajar. Sedangkan prestasi  belajar matematika yang dikemukakan oleh Hudoyo (Hudoyo, 1990) ,adalah gambaran tingkat penguasaan siswa dalam prestasi  belajar matematika yang terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes hasil prestasi  belajar matematika. Oleh karena itu, prestasi  belajar dapat dicapai melalui proses  belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru.
Prestasi belajar matematika bukan sekedar bisa dilihat dari sudut yang sempit tersebut. Bahwa nilai ujian bukanlah sebuah ukuran, apakah seorang anak bisa dikatakan memiliki prestasi dalam bidang pelajaran matematika.
Pada dasarnya, dalam proses  pembelajaran matematika prestasi ada beberapa kriteria sebagai alat ukur keberhasilan pendidikan. Ada tiga elemen yang menjadi sebuah indikator apakah seorang anak sudah mampu menguasai pelajaran matematika atau belum. Hubungannya dengan ketiga elemen tersebut  Lerner dalam Abdurrahman  mengemukakan bahwa kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup, 1) konsep, menunjukkan pada pemahaman dasar, 2) keterampilan, menunjukkan pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang, dan 3) pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan (Abdurrahman, 2009: 253). Sedangkan menurut  Kadir  adalah:
a)      Pemahaman konsep. Siswa mampu mendefenisikan konsep, mengidentifikasi dan member contoh atau bukan contoh dari konsep.
b)      Penalaran. Siswa mampu memberikan alasan induktif dan deduktif.
c)      Pemecahan masalah. Siswa diajak untuk mengaplikasikan semua teori matematika yang dipelajarinya ke dalam kasus nyata yang ada di sekitarnya.
d)     Komunikasi. Siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis, atau mendemonstrasikan.
e)      Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau proses perhitungan yang benar dan tidak benar. 
      Selanjutnya, Djaali (1989 : 18) mngemukakan bahwa pada hakekatnya prestasi  belajar matematika adalah suatu aktivitas untuk memahami arti dari hubungan-hubungan dan simbol-simbol kemudian menerapkan konsep-konsep yang dihasilkan ke situasi nyata.
      Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hakekat prestasi  belajar matematika adalah suatu aktivitas mental yang tinggi untuk memahami arti dari struktur-struktur, konsep-konsep kemudian menerapkannya pada situasi nyata sehingga terjadi pengetahuan dan keterampilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar