Prestasi adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud
Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994 : 21) bahwa prestasi adalah apa yang
telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
Dari
pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas terlihat perbedaan pada
kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama yaitu hasil yang
dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah
hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan
hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun
secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
|
Prestasi belajar
diperoleh dari hasil belajar siswa
yang diukur dengan menggunakan alat
evaluasi yang biasanya disebut tes hasil prestasi belajar. Sedangkan prestasi belajar matematika yang dikemukakan oleh
Hudoyo (Hudoyo, 1990) ,adalah gambaran tingkat penguasaan siswa dalam prestasi belajar matematika yang terlihat pada nilai
yang diperoleh dari tes hasil prestasi belajar matematika. Oleh karena itu, prestasi belajar dapat dicapai melalui proses belajar mengajar yang melibatkan siswa dan
guru.
Prestasi belajar matematika bukan sekedar bisa dilihat dari sudut
yang sempit tersebut. Bahwa nilai ujian bukanlah sebuah ukuran, apakah seorang
anak bisa dikatakan memiliki prestasi dalam bidang pelajaran matematika.
Pada dasarnya, dalam proses pembelajaran
matematika prestasi ada beberapa kriteria sebagai alat ukur keberhasilan
pendidikan. Ada tiga elemen yang menjadi sebuah indikator apakah seorang anak sudah mampu
menguasai pelajaran matematika atau belum. Hubungannya dengan ketiga
elemen tersebut Lerner dalam
Abdurrahman mengemukakan bahwa kurikulum
bidang studi matematika hendaknya mencakup, 1) konsep, menunjukkan pada
pemahaman dasar, 2) keterampilan, menunjukkan pada sesuatu yang dilakukan oleh
seseorang, dan 3) pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan
(Abdurrahman, 2009: 253). Sedangkan menurut
Kadir adalah:
a)
Pemahaman
konsep. Siswa mampu mendefenisikan konsep, mengidentifikasi dan member contoh
atau bukan contoh dari konsep.
b)
Penalaran.
Siswa mampu memberikan alasan induktif dan deduktif.
c)
Pemecahan
masalah. Siswa diajak untuk mengaplikasikan semua teori
matematika yang dipelajarinya ke dalam kasus nyata
yang ada di sekitarnya.
d)
Komunikasi. Siswa mampu menyatakan dan
menafsirkan gagasan matematika secara lisan, tertulis, atau mendemonstrasikan.
e)
Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau
proses perhitungan yang benar dan tidak benar.
Selanjutnya, Djaali (1989 : 18)
mngemukakan bahwa pada hakekatnya prestasi
belajar matematika adalah suatu aktivitas untuk memahami arti dari
hubungan-hubungan dan simbol-simbol kemudian menerapkan konsep-konsep yang
dihasilkan ke situasi nyata.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa hakekat prestasi belajar
matematika adalah suatu aktivitas mental yang tinggi untuk memahami arti dari
struktur-struktur, konsep-konsep kemudian menerapkannya pada situasi nyata
sehingga terjadi pengetahuan dan keterampilan.